Memanfaatkan Lahan Kritis Untuk Usaha Budidaya Ikan - DATH - DPKP Kelompok 2

Senin, 29 Agustus 2016

Memanfaatkan Lahan Kritis Untuk Usaha Budidaya Ikan

Lahan sempit tidak mengurungkan niat para pelaku budidaya ikan air tawar di daerah Watampone, Sulawesi Selatan. Budi daya ikan air tawar dengan menggunakan kolam terpal sudah memudahkan masyarakat perkotaan karena tidak membutuhkan lahan yang luas. Asal mau, pekarangan rumah pun bisa dimanfaatkan tanpa mengganggu lingkungan sekelilingnya. Artinya,lahan yang selama ini kurang bermanfaat bisa disulap menjadi penghasil rupiah.

source foto : http://www.bibitikan.net/wp-content/uploads/2013/07/budidaya-ikan-lahan-sempit-kolam-terpal-di-watampone-600x450.jpg

Dengan demikian, maka siapapun yang ingin mengembangkan usaha ini dapat mencobanya lantaran luas lahan dan biaya yang dibutuhkan tidak terlalu mahal.
Kolam terpal bisa menghasilkan uang pada rumah-rumah yang bertingkat tanpa mengganggu ruangan yang ada. Di samping itu, biayanya juga tergolong murah dan dapat diubah posisinya serta dapat dipindahkan sesuai keinginan pemiliknya.

Kolam terpal ini merupakan salah satu peluang yang baik bagi pengembangan budi daya ikan ikan nila (Oreochromis niloticus), ikan lele (Clarias sp). Sumber air berasal dari sumur kolam terpal memiliki tiga buah pertama untuk pemeliharaan benih nila dan lele.

Berikut ini proses pembuatan kolam terpal dengan kerangka bambu dengan posisi lantai kolam langsung di atas tanah tanpa penggalian. Kolam akan dibuat dengan pipa pembuangan sekaligus pengatur ketinggian air kolam. Kolam kerangka bambu ukuran 2 x 4 meter akan dibuat dari terpal berukuran 4 x 6 meter. Jumlah bambu yang diperlukan kurang lebih 10 biji dengan panjang rata-rata sekitar 7 meter.


1. Membuat dinding kerangka kolam
Potong bambu dengan ukuran 2 meter dan 4 meter. Sesuaikan jumlah bambu yang dipotong dengan jarak kerapatan bilah pagar bambu yang akan dibuat. Semakin rapat jarak antar bilah bambu pada pagar, konstruksi akan semakin kuat. Setelah selesai dilanjutkan dengan menanam patok-patok yang dibuat dari bambu utuh yang dibelah menjadi dua bagian. Pagar dinding kolam bisa dipasang dengan patok-patok bambu dengan cara diikat atau dipaku.  Semakin banyak patok yang digunakan, dinding kolam semakin kuat. Sebelum pemasangan terpal dibuat terlebih dahulu saluran pipa untuk pembuangan air kolam.

2. Teknik Pemasangan Pipa Saluran Pembuangan Air Kolam Terpal
Pipa pembuangan diperlukan saat menguras kolam untuk pergantian air, pembersihan atau saat pemanenan ikan. Dengan lubang pembuangan yang cukup besar, proses pengurangan volume air kolam dapat berlangsung lebih cepat. Selain sebagai pembuangan air, pipa pembuangan sekaligus dapat difungsikan sebagai pengatur ketinggian level air kolam. Selain diletakkan di dalam kolam, pipa kontrol ketinggian air dan pembuangan dapat pula diletakkan di sisi luar kolam. 



3. Kolam Terpal Siap Digunakan
kolam terpal kerangka bambu yang sudah jadi, siap untuk memelihara ikan lele atau ikan lain seperti nila, gurami hingga ikan koi. Bagian akhir dari terpal diikatkan ke pagar atau patok-patok bambu dengan tali atau kawat.Dengan ketinggian pengisian air hampir 3/4 bagian, kontruksi masih bekerja dengan baik. Hanya terjadi sedikit lengkungan cembung ke arah luar yang disebabkan tekanan air. Lengkungan bisa diminimalkan dengan pemasangan tali kawat diantara dua tonggak bambu yang diletakkan satu di sisi kiri tengah dan sisi kanan tengah terpal.


Seperti usaha budidaya ikan di lahan kritis sudah ada diterapkan di jalan A.malla Kecamatan tanete riattang kelurahan biru. Usaha ini dirintis sejak akhir tahun 2011 oleh Supriadi menurut dia dengan adanya pemanfaatan lahan kritis untuk budidaya ikan dapat mendorong kesejahteraan masyarakat yang sebagian mata pencahariannya berprofesi sebagai petani. Bibit ikan ini didatangkan dari maros, soppeng, dan sukabumi.

Tujuan pemanfaatan lahan kritis untuk melatih masyarakat disekitar lokasi usaha tersebut dalam mengembangkan budidaya perikanan. Selain usaha budidaya pemanfaatan dilahan kritis dia juga membuka usaha pengolahan ikan seperti bandeng asap, bandeng fresto, bandeng tanpa duri, abon bandeng, dll.

Sebagai pemilik dan pendiri usaha pengolahan ikan Nunung Indrawati S.Pd. menurut Supriadi modal untuk membangun sangat kecil sekitar Rp.500 ribu yang pertama di beli kolam terpal dan selang.
Di usahanya tersebut pernah menjalin kerjasama kementerian kelautan dan perikanan ditunjuk sebagai pusat pelatihan mandiri kelautan perikanan P2MKP. Usaha ini diperkerjakan oleh tiga orang ibu rumah tangga dan dua orang anak yang putus sekolah yang berada disekitar lokasi usaha tersebut. Harapan dari Supriadi akan membentuk kelompok pembudidayaan.

Sumber :
http://www.bibitikan.net/memanfaatkan-lahan-kritis-untuk-usaha-budidaya-ikan/
http://daunijo.com/cara-membuat-kolam-terpal-kerangka-bambu-dengan-pipa-pembuangan/
(diakses pada 29 Agustus 2016)



Akhmad Awaludin Agustiar 
14/369621/PN/13935
Golongan A5.1

1 komentar:

  1. Nilai berita :
    1. Proximity, tulisan tersebut ditujukan secara khusus kepada masyarakat umum yang merupakan sasaran dari berita ini sehingga bersifat dekat dengan masyarakat atau pembudidaya.
    2. Importance, informasi yang dikemukakan merupakan hal penting yang dibutuhkan oleh masyarakat maupun pembudidaya yang memiliki lahan/pekarangan sempit.
    3. Policy, ide yang dikembangkan sebagai usaha yang pernah bekerjasama dengan kementerian kelautan dan perikanan.
    4. Develpoment, informasi diatas memberikan peluang bagi masyarakat untuk memanfaatkan lahan sempit sehingga dapat membangun perekonomian daerahnya, menghasilkan uang dan memberikan peluang kerja bagi ibu rumah tangga dan anak yang putus sekolah.

    Faktor nilai penyuluhan :
    1. Sumber teknologi atau ide, kolam terbal bagi pekarangan sempit.
    2. Sasaran, masyarakat dan pembudidaya yang tidak memiliki lahan luas.
    3. Manfaat, memberikan pengetahuan bagi masyarakat atau pembudidaya untuk bisa memanfaatkan lahan sempit sehingga bisa menjadi mata pencaharian.
    4. Nilai pendidikan, teknologi yang menarik untuk dipelajari dan dikembangkan yaitu kolam terpal.

    Alifa Octaviana Rachma
    14/365216/PN/13732
    Gol A5.1

    BalasHapus

@templatesyard